Diferensiasi Sosial

(Sumber gambar: Google.com)

MANTEMAN, pada dasarnya kita hidup dalam lingkungan yang penuh dengan perbedaan. Lihatlah di sekelilingmu sekarang, kamu akan menemukan banyak perbedaan mulai agama, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan lain-lain.

Khususnya masyarakat Indonesia memiliki banyak keragaman dan perbedaan. Sebagai contohnya keragaman agama, ras, etnis, pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin. Tidak dapat dimungkiri keragaman ini menjadi potensi pokok munculnya konflik di Indonesia. Tentunya jika tidak disikapi dengan baik perbedaan dan keragaman tersebut. Perbedaan-perbedaan inilah yang menyebabkan pemisahan atau pembagian dalam suatu masyarakat yang dalam istilah sosiologi disebut diferensiasi sosial.

Lebih jelasnya lagi, diferensiasi sosial didefinisikan sebagai pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat ke dalam golongan secara horizontal, mendatar, dan sejajar atau tidak memandang perbedaan lapisan. Dalam arti lain, masyarakat semuanya dianggap sama, tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada golongan lainnya.

Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya. Baik terlahir sebagai ras yang bewarna kulit putih, kulit hitam, semua dianggap sama. Begitu juga dalam hal suku, baik itu suku Jawa, suku Aceh, suku Batak dan


(Sumber gambar: google.com)

Makanya, dalam diferensiasi sosial tidak dikenal adanya tingkatan atau pelapisan, seperti pembagian kelas atas, menengah, dan bawah. Pembedaan yang ada dalam diferensiasi sosial didasarkan atas latar belakang.

Sebenarnya, keberadaan diferensiasi sosial ditandai dengan adanya ciri-ciri berikut, yaitu:
  • Ciri Fisik. Ini berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras atau terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya: warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dan sebagainya.
  • Ciri Sosial.  Ciri ini berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. atau muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk di dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise, dan kekuasaan. Contoh: pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor. 
  • Ciri Budaya. Ini berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat yang erat kaitannya dengan pandangan hidup dan menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dan sebagainya.
Nah, manteman demikianlah pembahasan mengenai Diferensiasi Sosial. Semoga bermanfaat ya.

Tidak ada komentar untuk "Diferensiasi Sosial "