Peran dan Fungsi Nilai Sosial Dalam Interaksi Sosial

Apakah seorang siswa yang meyakini nilai kejujuran akan menyontek saat ulangan? Jawaban atas pertanyaan itu hampir semuanya mengatakan ”tidak akan”. Mengapa demikian? Karena keyakinan pada nilai kejujuran mendorong siswa tersebut untuk tidak bersikap curang dalam ujian. Di sisi lain, siswa tersebut akan belajar untuk memahami materi ujian. Dari satu pengamatan sederhana itu, kalian dapat melihat hubungan antara nilai sosial dengan tindakan seseorang. Bagaimana hubungan antara kedua hal itu?

 Peran Nilai Sosial

Nilai sosial menjadi petunjuk arah bersikap dan bertindak. Lihat saja tindakan siswa yang urung menyontek karena memegang teguh nilai kejujuran. Dia meyakini kejujuran mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia sehingga bertekad untuk berlaku jujur dalam hidupnya. Inilah peran pertama nilai sosial. 

 (sumber gambar: Google.com)

Hal ini berkaitan erat dengan pemahaman bahwa nilai juga menjadi pemandu serta pengontrol sikap dan tindakan manusia. Individu akan membandingkan sikap dan tindakannya dengan nilai tersebut. Dari sini individu dapat menentukan bahwa tindakannya itu benar atau salah. Dengan nilai, kalian dapat menentukan bahwa menyontek tidak sesuai dengan nilai kejujuran yang diyakininya. 

Nilai juga dapat memotivasi manusia. Hal itu dapat dilihat pada kehidupan guru di lingkungan masyarakat. Sebagian besar guru menempatkan diri sebagai pribadi yang mesti memberikan teladan bagi orangorang di sekitarnya. Karena pemahaman tersebut, sang guru berusaha menjaga tindakan-tindakan agar sesuai dengan harapan masyarakat. Dia tidak segan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. 

Begitu juga yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Di sana, sering dijumpai para wanita Bali yang bekerja di proyek pembangunan gedung, atau pekerjaan-pekerjaan yang identik dilakukan kaum pria. Ini bukan sesuatu yang tabu bagi masyarakat Bali, karena mereka meyakini bahwa kerja merupakan yajna (upacara) sehingga setiap orang harus bekerja sesuai dengan darmanya. Keyakinan tersebut mendorong para wanita Bali untuk melakukan pekerjaan apa pun, walau di tempat lain pekerjaan itu tidak lazim dilakukan para wanita.

Fungsi Nilai

Nilai memang memegang peranan penting dalam setiap kehidupan sebab nilai-nilai menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial itulah yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Apabila nilai-nilai sosial itu lenyap dari masyarakat maka seluruh kekuatan akan hilang. 

Lebih detailnya, fungsi nilai dalam interaksi sosial sebagai berikut. 
 a. Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal. Hal ini terjadi karena anggota masyarakat selalu dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan dapat mempengaruhi dirinya sendiri.
b. Nilai mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadi/grup. Nilai-nilai ini memungkinkan sistem stratifikasi dalam masyarakat.
c. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya mengikat tertentu. Mereka mendorong, menuntun, dan kadangkadang menekan manusia untuk berbuat yang tidak baik.
d. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota grup dan masyarakat. e. Nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya. Mereka menciptakan minat dan memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan apa yang diminta dan diharapkan, menuju terciptanya cita-cita.

Demikianlah pembahasan mengenai materi Peran dan Fungsi Nilai Sosial Dalam Interaksi Sosial. Semoga bermanfaat

**
Sumber Referensi:
Ruswanto. 2009. Sosiologi SMA / MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman.  2009. Sosiologi  : Kelas X untuk SMA / MA . Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


Tidak ada komentar untuk "Peran dan Fungsi Nilai Sosial Dalam Interaksi Sosial"