Tidak Banyak Diketahui Orang, Sebelum Tsunami di Selat Sunda Ini Tujuh Tsunami yang Pernah Melanda Indonesia

Dalam pekan ini Indonesia sedang dalam nestapa, salah satu wilayah Indonesia, tepatnya disekeliling selat Sunda diterjang oleh gelombang Tsunami. Kejadian ini terjadi pada tanggal 23 Desember 2018.

Tsunami memang sudah sangat akrab dengan bumi Indonesia, pasca Tsunami di Aceh pada 26 Desember tahun 2004. Ini juga memiliki kaitan denga letak geografis Indonesia yang sangat krusial dan bisa kapan saja mendatangkan bencana semacam gempa dan Tsunami.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Akibatnya, Indonesia memiliki tingkat kerawanan gempa baik berkekuatan rendah maupun tinggi. Tubrukan atau pergeseran lempeng yang keras disertai gempa pada daerah lautan berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini seperti gempa yang bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang, sehingga menyebabkan tsunami. Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selain 384 orang tercatat meninggal dunia dan 540 orang luka-luka, terjadi berbagai kerusakan di wilayah tersebut. Selain di Selat Sunda, Palu dan Donggala, terdapat gelombang tsunami yang pernah melanda Indonesia. 

Berikut catatannya:
1. Tsunami Pangandaran (2006) 
Serangkaian gempa bumi mengguncang wilayah pantai selatan Pulau Jawa pada 17 Juli 2006. Berawal dengan gempa bermagnitudo 8, kemudian menimbulkan gelombang yang menyapu daerah pesisir. Harian Kompas edisi 18 Juli 2006 menerangkan, gelombang besar mengempaskan 125 perahu dan menghancurkan tempat pelelangan ikan (TPI) di Karangduwur. Di desa ini 20 warung hanyut ke laut setelah disapu gelombang, sementara 150 unit perahu nelayan di Ayah dan 372 perahu di Pantai Suwuk hancur. Gempa disertai gelombang tsunami membuat warga di pantai selatan Jateng dari Kebumen hingga Cilacap panik. Hampir semua warga—bahkan penduduk di desa-desa berjarak lebih dari 25 kilometer dari garis pantai—ikut mengungsi. Gempa yang disusul gelombang pasang itu diperkirakan mengakibatkan sedikitnya 100 orang tewas, ratusan lainnya hilang, dan ribuan warga di sejumlah wilayah pesisir mengungsi ke tempat yang lebih aman. Gempa yang diikuti tsunami bersifat penjalaran gelombang laut. Sedangkan getarannya menjalar melalui alur patahan yang arahnya menyerong ke timur laut, dengan arah ke Jawa Tengah melalui kawasan pantai Cilacap, dan Pantai Kebumen di Jawa Tengah, serta Pantai Baron, di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pusat gempa tektonik pada kedalaman kurang dari 30 kilometer di titik 9,4 derajat Lintang Selatan dan 107,2 derajat Bujur Timur. 

2. Tsunami Aceh (2004) 
Gelombang tsunami setinggi 35 meter yang terjadi tidak hanya meluluhlantakkan Aceh, tetapi juga menyapu sepanjang pesisir barat Sumatera. Tsunami bahkan menjangkau daratan Sri Lanka dan Semenanjung India. Foto masjid yang menjadi satu-satunya bangunan utuh di wilayah Meulaboh yang diambil pada 2 Januari 2005, menjadi salah satu foto yang paling diingat Eugene Hoshiko, fotografer Associated Press yang meliput tsunami Aceh. Tsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004 Foto masjid yang menjadi satu-satunya bangunan utuh di wilayah Meulaboh yang diambil pada 2 Januari 2005, menjadi salah satu foto yang paling diingat Eugene Hoshiko, fotografer Associated Press yang meliput tsunami Aceh. Tsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004(AP/Eugene Hoshiko) Gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004, pukul 09.00 WIB telah menelan lebih dari 160.000 korban jiwa. Gempa dan tsunami ini menghancurkan kehidupan warga Aceh, mayoritas bangunan rata dengan tanah, banyak yang kehilangan sanak saudara karena menjadi korban bencana ini. Sebelumnya, gempa bermagnitudo 9,3 melanda Aceh 30 menit sebelum terjadi tsunami. 

3. Tsunami Kepulauan Banggai (2000)
Gempa tektonik bermagnitudo 6,5 disertai gelombang tsunami terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah pada 4 Mei 2000. Harian Kompas edisi 9 Mei 2000 menyebutkan, korban tewas akibat bencana alam gempa tektonik dan tsunami sekitar 46 orang. Tsunami kurang lebih setinggi 3 meter telah merusak ribuan rumah penduduk. Akibatnya, sekitar 3.000 warga Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) melakukan eksodus ke Luwuk. Isu tsunami susulan dan gempa susulan membuat warga takut dan memaksakan mereka untuk berlindung. 

4. Tsunami Banyuwangi (1994) 
Pada 3 Juni 1994, gempa bumi sekaligus gelombang tsunami mengguncang wilayah Banyuwangi Jawa Timur. Terjangan gelombang pasang dahsyat itu menyusul terjadinya gempa tektonik pada 10 derajat Lintang Selatan dan 112.74 Bujur Timur, pada kedalaman 33 km. Gempa itu bermagnitudo 5,9 dan pusat gempa sekitar 225 km selatan Malang, atau di Samudra Hindia. Daerah yang paling parah menderita akibat bencana alam dahsyat itu terutama Banyuwangi daerah selatan. Banyuwangi merupakan daerah yang dikabarkan paling parah. Gempa itu melahirkan gelombang tsunami setinggi 7 meter. Ombak begitu cepat dan tiba-tiba meluluhlantakkan perkampungan nelayan. Seperti di Desa Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Gelombang menyapu perkampungan nelayan yang terletak sekitar 150 meter dari bibir pantai. Sedikitnya 61 tewas dan 213 rumah rata dengan tanah. Demikian pula gedung sekolah, tempat pelelangan ikan (TPI), kantor musnah. Sebanyak 187 perahu nelayan rusak sehingga tidak dapat digunakan melaut untuk mencari ikan. Harian Kompas edisi 6 Juni 1994 menjelaskan, korban tewas yang ditemukan sebanyak lebih dari 203 orang. Korban tewas diperirakan lebih banyak lagi. Sebagian besar korban tewas yang ditemukan belakangan, umumnya karena tertimbun reruntuhan rumahnya sendiri. 

5. Tsunami Flores (1992) 
Bencana Flores terjadi pada 12 Desember 1992. Gempa bermagnitudo 7,5 diikuti gelompang pasang yang menerjang sejauh 300 meter ke bagian tengah dan timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Bencana terutama menimpa Kaputan Sikka (Maumere) dan Kabupaten Ende. Harian Kompas edisi 13 Desember 1992 mewartakan, guncangan gempa tektonik dan terjangan tsunami (gelombang pasang air laut) memporak-perandakkan rumah penduduk, tempat ibadat, gedung-gedung sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan sarana umum lainnya di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, dan Ende, ibu kota Kabupaten Ende. Pusat gempa terletak pada kedalaman 36 km di Laut Sawu di lepas pantai Maumere. Getaran gempa itu terasa kuat di seluruh Pulau Flores, bahkan sampai di Kupang, Pulau Timor, dan Ujungpandang (kini Makassar, Sulawesi Selatan). Dalam bencana ini, lebih dari 1.300 orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang dan ribuan bangunan rusak baik itu karena terjangan ombak atau terkena reruntuhan gedung. 

6. Tsunami Sumba (1977) 
Gempa bumi beserta gelombang tsunami terjadi di lepas pantai Sumba NTT pada 19 Agustus 1977. Gempa bermagnitudo 7 beserta gelombang tsunami setinggi 8 meter menyebabkan banyak kerugian bagi penduduk setempat. Pusat gempa di sebelah selatan Kepulauan Sunda Kecil merupakan daerah pertemuan antara 2 lempeng kulit bumi, yakni lempengan Indo Australia di sebelah Selatan dan Lempengan Asia di sebelah Utara. Harian Kompas edisi 14 Desember 1992 mewartakan, ketika gempa disusul Tsunami melanda Awang dan Lunyuk di selatan Pulau Sumbawa, tercatat 75 jiwa penduduk tewas, 26 hilang dan 18 luka parah. Sementara kejadian serupa di Pulau Lomblen lebih banyak lagi korban yang ditimbulkan yaitu 187 orang tewas dan 364 orang hilang. 

7. Tsunami Sulteng (1968)
 Pada 10 Agustus 1968, gempa bermagnitudo 7,3 mengguncang wilayah Sulawesi Tengah. Tiga hari kemudian gelombang tsunami menyapu kawasan Donggala setelah berkali-kali gempa. Sekitar 200 orang tewas dan rumah hancur karena terkena gelombang ini. Harian Kompas edisi 24 agustus 1968 menjelaskan gelombang juga menerjang Pulau Tuguan yang terletak tak jauh dari Sulawesi Tengah. Akibatnya, sekitar 500 kepala keluarga di Pulau Tuguan dinyatakan hilang ketika gempa itu terjadi. Gelombang ini juga mengakibatkan Pulau Tuguan tenggelam sepenuhnya ketika itu.

**
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tujuh Tsunami yang Pernah Melanda Indonesia...", https://regional.kompas.com/read/2018/09/29/18474791/tujuh-tsunami-yang-pernah-melanda-indonesia.

Tidak ada komentar untuk "Tidak Banyak Diketahui Orang, Sebelum Tsunami di Selat Sunda Ini Tujuh Tsunami yang Pernah Melanda Indonesia"