Metode Studi Sosiologi Politik: Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif


A.    Metode Studi Sosiologi politik


Ada dua metode yang  dipakai oleh Ilmuwan dalam sosiologi politik dan bisa dijadikan pilihan untuk digunakan dalam penelitian, yaitu metode kuantitatif sebagai metode yang  menggunakan survei-survei statistik dan kumpulan data-data agregatif. Dan yang kedua yaitu metode kualitatif. Namun kebanyakan ilmuan memakai metode kuantitatif.

1.      Metode Kuantitatif


Banyak karya-karya politik seringkali dibuat oleh peneliti berdasarkan metode kuantitatif. Karena metode ini mempunyai keunggulan yaitu mampu menyajikan data secara menyeluruh dan fakta itu trehindar dari kemungkinan yang membingungkan pembacanya dan metode ini juga terhindar dari interpretasi pembuatannya.



Baca juga:
Tugas Sosiologi Industri: Analisis Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Arun Aceh
3 TEORI ETIKA LINGKUNGAN HIDUP: ANTROPOSENTRISME, BIOSENTRISME DAN EKOSENTRISME


Dalam mengumpulkan fakta-fakta kuantitatif, para sosiolog politik medapatkan wawasannya melalui tehnik survei dan wawancara secara intensif terhadap responden-responden. Jaga digunakan dalam metode ini yaitu penggunaan studi kasus (case studies). Penggunaan wawancara itu penting ,dikarenakan bisa mengungkapkan  motif-motif mereka yang terlibat dalam proses politik,baik yang dialkukan melaui sajian kuisioner maupun dengan penyajian kisi-kisi pertanyaan. Begitu juga denga penggunaan studi kasus dipandang sangat efiktif karena pelaku dan pengamat terlibat langsung dalam proses politik.

2.      Metode Kualitatif

Metode ini menghasilkan data yang bersifat deskriptif, atau berupa kata-kata yang tertilis dari pengamat terhadap perilaku oarang-oran yang diamatinya. Fakta kualitatif tak dapat dicurahkan lewat statistik, karena  lazimnya merupakan perasaan,sifat tau kondisi emosional seseorang atau masyarakat.

Dalam mengumpulkan datanya metode ini juga dilakukan melalui wawancara dan observasi. Perbedaannya dengn metode kuantitatif yaitu, kalu fakta kuantitatif lebih menekankan rumusan fakta dalam bentuk statistik, sedangkan kualitatif pada bentuk uraian  kata-kata rasional, dimana orang akan memahami dari susunan kata-kata tersebut.

Pata metode ini, para peneliti melakukan tahapan yang cukup penting. Pertama, tahap orientasi, dimana dalam tahap ini para peneliti mencermati  gejala dan imformasi umum dari perilaaku politik masyarakatnya sehingga berguna dalam menentukan fokus yang akan ditelitinya. Kedua, tahap ekplorasi. Pada tahap ini para peneliti telah menemukan fakta yang lebih spesifik  yang sesuai dengan yang difokuskan untuk ditelitinya. Ketiga, tahap member check. Pada tahap ini ,peneliti sudah mampu menganalisis dan menuangkan kedalam bentuk deskripsi-deskripsi  yang mana selanjutnya memeriksa setiap deskripsi dengan fakta-fakta yang diinginkan, untuk melihat sesuai atau menyimpang. Disinilah sebuah pengamatan ,membutuhkan kejelian,ketelitian dan kejituan agar apa yang diteliti dapat  menjadi sebuah karya yang kredibel dan ilmiah.

Dalam metodologi ini yang patut diperhatikan adalah penggunaan teori dan model-model. Keduanya sangat penting untuk mendapatkan pedoman bagi penelitian dan untuk menjadi pijakan dalam menjelaskan gejala-gejala yang tengah dipelajari.

B.     Pendekatan-pendekatan Studi Sosiologi Politik

Yang dimaksud pendekatan adalah  orientasi khusus atau titik pandang tertentu.  Dan titik pandang yang dimaksude adalah perspektif yang akan diteliti dari angle tertentu.

Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam studi sosiologi politik , dianataranya yaitu sebagai berikut.

1.      Pendekatan Historis

Pendekatan historis dapata dijumpai dalam pemikiran Karl Marx. Pendekatan ini  berangkat dari apa yang disebut dialektis antara tesa,antitesa, dan sintesa.  Pendekatan ini akan beranngkat dari proses terbentuknya  masyarakat politik,kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam proses politik dan lain-lain yang menjadi korelasi dalam dunia politik.

Suatu pendekatan historis akan menelaah kekuatan-kekuatan terorganisir dan menglompokkan kedalam tipe-tipe sistem yang berdasarkan tertuang dalam teori. Misalnya Indonesia dalm proses terbentuknyan kekuatan politik yang ada termasuk kedalam sisten politik apa. Amerika dalam proses terbentuknya kekuatan politik termasuk kedalam sistem apa. Dan seterusnya.

2.      Pendekatan Komparatif

Pendekatan komparatif meniscayakan suatu generalisasi gejala politik dalamm suatu masyarakat karena ada faktor persamaan dan perbedaan,yag digunakan untuk menyoroti gejala dalam suatu masyarakat lainnya.

Pendekatan ini  dapat dilakukan denga melakukan studi  ke daerah lain,sehingga akan bisa membandingkan kesamaan dan perbedaannya . Seperti  contoh sederhananya melakukan studi partai politik ke daerah lain . Pendekatan ini juga akan memberikan banyak wawasan bagi para penstudi tentang aliran politik lainnya.

3.      Pendekatan Institusional

Pendekatan ini Intitusional lazimnya suatu pendekatan yag selau terfokus pada hal-hal legal formal. Ia hanya memahami masyarakat politik dari segi keharusan-keharusan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam undang – udang negara dan aturan lainnya. Namun pendekatan ini juga banyak ditinggalkan oleh Ilmuwan politik, dikarenakan tidak bisa memahami masyarakat politik dalam bentuk yang seutuhnya. Sebab, pendekatan ini cenderung mengabaikan realitas tingkah laku politik, padahal perilaku merupakan jantug studi sosiologi politik.

4.      Pendekatan Behavioral

Pendekatan behavioral berkaitan dengan tingkah laku atau perangai anggota –anggota masyarakat politik untuk sampai kepada naggapan masyarakt politik secara utuh dan menyeluruh. Karenanya, pendekatan ini menekankan individu sebagai unit dasar untuk dianalisis.


Pendekatan ini juga mampu menampilkan sosok masyarakat yang  tak terbatasi oleh faktor-faktor eksternal , karena sepenuhnya ia mengkonsentrasikan pada faktor-faktor dalam perilaku masyarakat dalam serangkaian tindakan politiknya .Unsur-unsur antropologisn dan psikologis bahkan ideologis bagi kegiatan poitik terpotret secara utuh. Namun , dalam pendekatan ini juga sering membuat penelitian menjadi kaku, karena fakta yang sulit diidentifikasi  lewat tolak ukur yag bersifat transparan. Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu yang tidak dapat dihampiri dengan pendekatan-pendekatan lain sangat membutuhkan pendekatan ini.

5.      Pendekatan Fungsional

Pendekatan fungsional merupakan pendekatan yang berasal dari istilah fungsi yang dapat didefinisikan ebagai konsekuensi objektif dari satu pola aksi dari sistemnya.

Dalam pendekatan ini , menganggap bahwa satu sistem cenderung mencari sasaran-sasaran khusus serta suatu fenomena dalam masyarakat politik akan terkait denag tujuan dalam sebuah sistem.  Namun pendekatan ini juga dianggap kurang mampu memperhitungkan secara tepat suat perubahan yang sistematik,dan secara ideologi rentan terhadap bias karena menganggap bahwa suatu perilaku politik masyarakat hanya dijalankan pada fungsi dan sistem belaka yang dianggap justru  mengundang statisme dalam kajian-kajian komprehensif.


 **

Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar untuk "Metode Studi Sosiologi Politik: Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif"