Strategi Pembelajaran Aktif dan Faktor Pendukungnya

Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah suatu proses pembelajaran yang tujuannya untuk memberdayakan peserta didik agar belajar menggunakan berbagai cara atau strategi secara aktif. Dalam pembelajaran aktif ini siswa diajak untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran, dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. 

Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga, hasil belajar dapat dimaksimalkan. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Ketika siswa pasif  atau hanya menerima dari pengajar ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Pembelajaran aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Memberikan strategi belajar aktif pada siswa dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses.


Pembelajaran aktif sangat cocok dengan siswa, karena terbangun suasana kelas yang lebih hidup. Tak hanya itu, aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas.  Di dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan perasaan, dan ada hubungan untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give, yang semuanya dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. hubungan timbal balik antar warga kelas yang harmonis dapat merangsang terwujudnya masyarakat kelas yang gemar belajar. Dengan demikian, upaya mengaktifkan siswa belajar dapat dilakukan dengan mengupayakan timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Interaksi ini akan terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar tersebut sebagai sarana memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, berdasarkan teori kebutuhan

Inti Pembelajaran Aktif

Ada banyak strategi yang digunakan dalam menerapkan belajar aktif dalam pembelajaran di sekolah, Semuanya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan jenis materi dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai oleh siswa. Strategi tersebut antara lain who is in the class (siapa di kelas), group resume (resum kelompok), predictional (prediksi), question student have (pertayaan peserta didik), critical inciden (pengalaman penting), reading guide (panduan membaca). Disini kita akan membahas tentang reading guide yaitu strategi yang digunakan untuk materi yang membutuhkan banyak waktu dan tidak mungkin dijelaskan semua dalam kelas dan untuk mengefektifkan waktu, maka siswa diberi tugas membaca teks yang telah ditentukan oleh guru dan siswa harus mengerjakan dengan menjawab beberapa pertanyaan atau kisi-kisi yang diberikan oleh guru.

Namun demikian yang tak boleh dilupakan dalam pembelajaran aktif adalah beberapa hal berikut ini. Ini merupukan inti dari pembelajaran aktif, yaitu:
  • Berpusat pada siswa
  • Sangat menyenangkan
  • Membemberdayakan semua indera dan potensi siswa
  • Menggunakan banyak metode
  • Menggunakan banyak media
  • Disesuaikan dengan
  • Pengetahuan yang sudah ada

Beberapa Faktor Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran aktif

Pembelajaran aktif tidak akan berjalan jika tidak didukung oleh beberapa faktro berikut. Diantara faktor pendukung pelaksanaan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) adalah sebagai berikut :
1.    Sikap mental guru
Para guru hendaknya menyadari tentang perlunya pembaharuan strategi belajar mengajar. Untuk itu para konsertatif diharapkan mengikuti tentang pembaharuan tersebut. Sehingga mempunyai kesiapan mental untuk melaksanakan pendekatan belajar aktif (active learning strategy) sebagai hasil dari adanya pembaharuan pendidikan.
2.    Kemampuan guru
Para guru hendaknya mempunyai beberapa kemampuan yang dapat menunjang keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk mampu menguasai isi pokok pelajaran pendidikan agama Islam yang akan disampaikan dalam mengajar. Guru harus mampu mengatur siswa dengan baik, mengembangkan metode mengajar yang diterapkan, mengadakan evaluasi dan membimbing siswanya dengan baik.
3.    Penyediaan alat peraga / media
Dalam kegiatan belajar mengajar maka alat atau media sangat diperlukan agar dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau media ini harus diupayakan selengkap mungkin agar segala aktivitas mengajar dapat dibantu dengan media tersebut. Sehingga guru tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam penyampaian materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan.
4.    Kelengkapan kepustakaan
Kepustakaan sebagai kelengkapan dalam menunjang keberhasilan pengajaran, hendaknya diisi dengan berbagai buku yang relevan sebagai upaya untuk pengayaan terhadap pengetahuan dan pengalaman siswa. Semakin siswa banyak membaca buku akan semakin pula banyak pengetahuan yang dimiliki sehingga wawasan siswa terhadap materi pelajaran akan semakin bertambah, dan pada akhirnya tujuan pengajaran akan mudah tercapai secara efektif dan efisien.
5.    Menyediakan koran di sekolah
Agar siswa kaya akan informasi yang menarik, hendaknya sekolah menyediakan koran yang dapat dinikmati atau dibaca siswa dalam menangkap informasi-informasi baru yang sedang berkembang di masyarakat. Sehingga tugas-tugas guru yang diberikan kepada siswa yang menyangkut beberapa problem sekarang akan mudah dipahami dan diselesaikan oleh siswa.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai pembelajaran aktif. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar untuk "Strategi Pembelajaran Aktif dan Faktor Pendukungnya"