Masalah Sosial (Kriteria Masalah Sosial, Penyebab Masalah Sosial dan Cara Mengatasi Masalah Sosial)

DALAM kehidupan bernegara dan lingkungan masyarakat sekitar kita tak terlepas dari apa yang dinamakan masalah sosial. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini, diantaranya adalah karena persoalan ekonomi, budaya, biologis dan psikologis yang dialami oleh masing-masing kelompok maupun individu di lingkungannya. 

Keempat faktor di atas merupakan faktor utama, yang juga tentu menjadi pemicunya. Namun, disamping faktor penyebabnya kita juga percaya bahwa setiap masalah pasti ada pemecahannya. Tinggal bagaimana kita seorang yang mempunyai potensi untuk mengatasinya dapat menggunakan potensi tersebut. Tak terkecuali juga peran pemerintah yang tentunya sangat diharapkan dalam persoalan ini.

Balap liar, salah satu contoh masalah sosial

Pengertian Masalah Sosial

Jika kita membahas pengertiannya, baik itu menurut Wikipedia berbahasa Indonesia maupun sumber lainnya, maka kita dapat melihat bahwa pengertian tersebut umumnya melandaskan pada ‘kesenjangan’ atau ‘ketidaksesuaian’. Ketika terjadi salah satu dari dua kata tersebut dalam masyarakat maka saat itulah akan timbul masalah-masalah yang kemudian kita namakan masalah sosial. 

Namun, secara rinci dapat kita katakan bahwa masalah sosial adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau individu dengan realitas yang terjadi yang mereka alami. Ketidaksesuaian tersebutlah yang kemudian menimbulkan reaksi beragam dalam keluarga atau individu, misalnya saja terjadinya kenakalan anak muda karena lepas kendali dari perhatian orang tua yang sibuk dan hanya fokus setiap hari mencari nafkah disebabkan kurangnya penghasilan yang didapat dengan hanya mengandalakan pekerjaan utama. Dan masih banyak lagi contoh yang dapat kita ambil dari pengertian ini. 

Baca juga:

Perbedaan Teori Karl Marx, Emil Durkheim dan Max Weber Tentang Produksi
Teori Struktural Fungsional Robert K. Merton

Dengan kata lain kita juga dapat mendefenisikan masalah sosial dengan adanya kesenjangan pada unsur atau sistem kebudayaan mau pun masyarakat yang dapat berdampak pada kelangsungan kelompok sosial masyarakat. Dengan contoh di atas kita dapat dengan mudah memahami bahwa jika ada salah satu tatanan masyarakat yang tidak berjalan dengan baik karena salah satu faktor pemicu terjadinya masalah, misalnya ekonomi, maka akan berdampak pada tatanan kehidupan sosial lainnya, misalnya contoh di atas pada keluarga yang mengalami masalah ekonomi kemudian berdampak pada anaknya dan pada akhirnya berdampak pula pada kehidupan sosial, misalnya ketika mereka melakukan tawuran, pencurian dan lain sebagainya.

Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Sosial

Sesuai dengan apa yang kita singgung pada pendahuluan artikel ini maka faktor-faktornya adalah: 

a. Faktor Ekonomi. 
Ini adalah faktor klasik yang paling besar pengaruhnya pada masalah-masalah lain yang terjadi. Dalam ilmu sosial ini dijadikan sebagai penyebab ranking satu dari faktor-faktor lainnya. Sebab dari sinilah masalah lain akhirnya timbul juga. Misalnya saja pada faktor budaya cenderung juga dipengaruhi karena faktor ini, sebab jika ekonomi suatu keluarga atau individu tidak beres akan berdampak pada prilakunya yang notabenenya adalah unsur terpenting dari budaya tersebut. 

b. Faktor Biologis. 
Biologis berarti hubungannnya dengan fisik. Dan hal yang paling berkaitan dengan masalah ini adalah soal penyakit, khususnya penyakit menular. Banyak sekali bukti soal ini dimana karena terjadinya penyakit menular sehingga kondisi sosial menjadi berantakan, apatah lagi untuk penyakit menular yang susah dibasmi dan menjangkiti sebagian besar pada masyarakat tertentu.

c. Faktor Budaya. 
Bicara soal budaya maka sangat erat hubungannya dengan attitude atau prilaku manusianya. Untuk konteks kehidupan bermasayarakat yang banyak menjadi perhatian selalu pada prilaku anak mudanya. Dewasa ini kita terlalu sering mendengar yang namanya tawuran, perkelahian antar gang, geng motor dan lain sebagainya. Ini semua merupakan bagian dari masalah sosial yang ditimbulkan dari faktor budaya yang pemecahannya akan kita jelaskan di bawah.

d. Faktor Psikologis
Faktor ini hubungannya dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial. Dia antara contohnya misalnya aliran sesat dan pemahaman lainnya yang menyimpang dari ajaran agama yang jika diamati secara detail sangat tidak masuk akal. Masalah sosial yang satu ini tidak mudah menanganinya disebabkan karena menyangkut soal keyakinan, sehingga butuh penanganan secara berkesinambungan dengan pendekatan-pendekatan yang bijak.


Kriteria Masalah Sosial

Ada 5 kriteria yang bisa kita pakai untuk menentukannya:

1. Kriteria Umum

Masalah bisa terjadi karena adanya perbedaan antara nilai yang dianut masyarakat dengan kondisi di kehidupan nyata. Ini berarti ada ketidakcocokan antara persepsi masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan kenyataan sebenarnya. Kriteria umum ini juga tidak bisa dipukul rata karena akan bergantung kepada nilai-nilai yang dianut masayarakat setempat. Seperti misalnya, di kebanyakan daerah di Indonesia, memakai bikini di pantai masih dianggap sebagai hal yang kurang sopan, tetapi tidak demikian di Eropa atau Amerika Serikat.

2. Sumber Masalah Sosial

Ada berbagai macam sumber, selain muncul dari kondisi dan proses sosial, juga dapat berasal dari bencana alam, lho. Dampaknya banjir misalnya, bisa saja korban-korbannya menjadi miskin karena segala harta bendanya hanyut terseret banjir. Nah, “kemiskinan” inilah yang merupakan masalah. Bukan banjirnya.

3. Pihak yang Menetapkan Masalah Sosial

Masalah sosial tentu tidak bisa “diklaim” oleh individu itu sendiri. Harus ada pihak lain yang menetapkan. Contoh pihak-pihak tersebut adalah: pemerintah, tokoh masyarakat, maupun organisasi sosial yang punya pengaruh besar.

4. Masalah Sosial Nyata dan Laten

Masalah sosial nyata timbul karena ada tindakan yang melenceng dari norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, dan masyarakat merasa yakin dapat mengatasinya. Di sisi lain, masalah sosial laten adalah ketika masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, seperti korupsi.

5. Perhatian Masyarakat

Kriteria ini penting karena tidak semua masalah sosial akan menjadi perhatian masyarakat. Sebaliknya, tidak semua perhatian sosial merupakan masalah sosial. Misalnya, jatuhnya pengendara sepeda motor akan menarik perhatian masyarakat, tetapi hal itu bukan masalah sosial.



Cara Mengatasi Masalah Sosial


1.  Peran Orangtua

Ini adalah pintu pertama dalam menangani masalah sosial. Selain karena orang tua adalah merupakan bagian dari tatanan sosial masyarakat, orang tua juga menjadi penentu baik tidaknya kehidupan keluarga yang ujung-ujungnya akan bersinggungan dengan kehidupan masyarakat disekitarnya. Peran orang tua dalam hal ini di antaranya,

Dengan bekerja sebaik mungkin memenuhi kebutuhan keluarga agar dengan perekonomian keluarga yang sehat tidak akan berdampak pada terjadinya persoalan ekonomi keluarga yang akan meyerempet kehidupan masayrakat di sekitarnya. Beberapa langkah dalam mengatasi masalah sosial yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam kelompok keluarganya, antara lain yaitu:
a. Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan hanya sekedar menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi nasehat saat di rumah.
b. Dengan memberi tambahan ilmu agama pada anak-anaknya merupakan langkah tepat dalam mengatasi dan menghindari masalah sosial. Sebab agama akan menuntun mereka berprilaku lebih baik sehingga kehidupan berbudaya dapat berjalan dengan baik.
c. Dengan memberi contoh yang baik pada anak merupakan kunci dari semua yang kita ajarkan. Tak ada artinya anda menasehati tiap hari kalau anda sendiri tidak melakukan apa yang anda katakan.
d. Dengan menjadi orang tua angkat. Untuk keluarga yang mampu peran ini seyogyanya dijalankan sebab jika sekiranya saja setiap satu keluarga melakukan ini maka akan sangat banyak anak terlantar yang akan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan tentunya diharapkan mampu mengurangi dampak masalah sosial masyarakat nantinya.

2. Peran Golongan Tertentu

Yang dimaksud di sini adalah seperti pengusaha, tokoh agama, lembaga-lembaga sosial, maupun pribadi yang masuk kategori mapan atau mampu memberi sumbangsi dalam mengatasi masalah sosial di daerahnya. Bagi seorang pengusaha misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda yang ingin berbisnis atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. 

Untuk tokoh agama tentutunya banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat yang mengena di hati orang-orang agar mudah diterima. Sedangkan untuk lembaga sosial, misalnya organisasi kemasyarakatan, sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan sosial di daerahnya dan kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan banyak orang dan lain sebagainya.

3.  Peran Pemerintah

Peran inilah sebenarnya yang sangat berpengaruh dan dapat membantu peran-peran lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka mempunyai wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi punishment bagi yang tidak mengikuti aturannya. 

Diantara yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani persoal-persolan tertentu, misalnya penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Atau misalnya menciptakan program-program yang berdampak pada pemeliharaan tatanan sosial, misalnya memberkan Bantuan Tunai pada masyarakat kurang mampu, memfasilitasi kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya. Selain itu menciptakan aturan yang tegas pada semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga menjadi senjata ampuh dalam menjaga kelansungan program-program tersebut.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai Masalah sosial. Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar untuk "Masalah Sosial (Kriteria Masalah Sosial, Penyebab Masalah Sosial dan Cara Mengatasi Masalah Sosial)"