Jenis-Jenis Tindakan Sosial
Manusia bertindak didorong oleh tujuan tertentu. Perbedaan tujuan melahirkan tindakan sosial yang beraneka ragam. Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan yang mempunyai makna, tindakan yang dilakukan seseorang dengan memperhitungkan keberadaan orang lain atau tindakan individu yang dapat memengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat.
(Guru memilih duduk berjongkok untuk menghargai siswa yang disabilitas. Sumber gambar: Dok Pribadi)
Hal itu perlu diperhatikan mengingat tindakan sosial menjadi perwujudan dari perhubungan atau interaksi sosial. Jadi tindakan sosial adalah tindakan atau perilaku manusia yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya, untuk mencapai tujuan tertentu dan juga merupakan perwujudan dari pola pikir individu yang bersangkutan. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe yaitu:
a. Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan sosial instrumental dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai. Tindakan ini bersifat rasional (masuk akal). Artinya, tindakan ini didasari oleh tujuan yang telah matang dipertimbangkan. Misalnya, ketika seseorang memutuskan membeli rumah dibanding mobil karena rumah merupakan kebutuhan pokok yang harus segera dipenuhi untuk tempat berlindung anggota keluarganya dari pada mobil yang mungkin sebatas kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.
Contoh lain, misal, Ibu Guru Nurhayati membeli sepeda motor agar ia dapat sampai di sekolah lebih awal. Fauzi memutuskan untuk belajar materi fisika yang akan diujikan besok daripada menonton aksi Jet Li di televisi. Dua bentuk tindakan sosial tersebut termasuk Zwerk Rational. Tindakan tersebut dilaksanakan setelah melalui pertimbangan matang mengenai tujuan dan cara yang akan ditempuh untuk meraih tujuan itu. Jadi, Zwerk Rational melekat pada tindakan yang diarahkan secara rasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Tindakan sosial jenis ini hampir serupa dengan kategori atau jenis tindakan rasionalitas instrumental. Hanya saja dalam tindakan sosial jenis ini tindakan-tindakan sosial ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan atas dasar keyakinan individu pada nilai-nilai estetis, etis, dan keagamaan serta memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan.
Tindakan seperti ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Tercapai atau tidaknya tujuan bukan persoalan dalam tindakan sosial tipe ini. Yang penting adalah kesesuaian dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. . Contohnya, seorang pemuda memberikan tempat duduknya kepada seorang nenek karena ia memiliki keyakinan etis bahwa anak muda harus hormat kepada orang tua. Atau, seorang pertapa rela berpuasa sekian hari untuk mendapatkan berkah sesuai dengan kepercayaannya.
c. Tindakan yang Dipengaruhi Emosi
Tindakan sosial afektif tergolong tindakan yang irasional, karena sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan (afeksi) ataupun emosi, tanpa perhitungan, atau pertimbangan yang matang. Perasaan entah marah, cinta, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau mencium.
d. Tindakan Sosial Tradisional (Tindakan karena Kebiasaan)
Tindakan sosial ini dilakukan tanpa perhitungan secara matang, melainkan lebih karena kebiasaan mengikuti tradisi atau kebiasaan yang sudah baku yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Seorang bertindak karena sudah rutin melakukannya. Misalnya, tradisi mudik saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Orang tetap memaksakan diri untuk pulang kampung meski harus bersusah payah untuk mewujudkannya. Contoh lainnya berupa peringatan hari kelahiran, mitoni bagi masyarakat Jawa, atau kegiatan upacara yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu. Itulah sebabnya, tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya karena pada dasarnya mengulang dari sudah dilakukan sebelumnya.
**
Sumber Referensi:
Atik Catur Budiati. 2009. Sosiologi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas X. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman. 2009. Sosiologi: Kelas X untuk SMA / MA . Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ruswanto. 2009. Sosiologi SMA / MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
c. Tindakan yang Dipengaruhi Emosi
Tindakan sosial afektif tergolong tindakan yang irasional, karena sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan (afeksi) ataupun emosi, tanpa perhitungan, atau pertimbangan yang matang. Perasaan entah marah, cinta, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau mencium.
d. Tindakan Sosial Tradisional (Tindakan karena Kebiasaan)
Tindakan sosial ini dilakukan tanpa perhitungan secara matang, melainkan lebih karena kebiasaan mengikuti tradisi atau kebiasaan yang sudah baku yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Seorang bertindak karena sudah rutin melakukannya. Misalnya, tradisi mudik saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Orang tetap memaksakan diri untuk pulang kampung meski harus bersusah payah untuk mewujudkannya. Contoh lainnya berupa peringatan hari kelahiran, mitoni bagi masyarakat Jawa, atau kegiatan upacara yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu. Itulah sebabnya, tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya karena pada dasarnya mengulang dari sudah dilakukan sebelumnya.
**
Sumber Referensi:
Atik Catur Budiati. 2009. Sosiologi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas X. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Joko Sri Sukardi dan Arif Rohman. 2009. Sosiologi: Kelas X untuk SMA / MA . Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ruswanto. 2009. Sosiologi SMA / MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar untuk "Jenis-Jenis Tindakan Sosial "
Posting Komentar