Cara Mengatasi Masalah Sosial pada Masyarakat Desa

Pengertian Masyarakat Desa

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat yang sama-sama di taati dalam lingkungannya.Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki cirri kehidupan yang khas. Masyarakat itu timbul dalam setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.


Tawuran, salah satu masalah sosial
Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat

Desa juga merupakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintah Daerah, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kehidupan Sosial Masyarakat Desa
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.

Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Untuk melihat dan mebedakan masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, setidaknya kita dapat melihat dari beberapa ciri berikut ini  yaitu :
* Mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
* Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
* Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
* Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya

Beberapa Masalah Sosial pada Masyarakat Desa
                     
         Soejorno Soekarno mengungkapkan bahwa masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Munculnya masalah sosial adalah akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

     Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya masalah sosial pada masyarakat desa yaitu sebagai berikut:
a.     Faktor Ekonomi : Berupa kemiskinan, pengangguran, sumber ekonomi yang kurang cukup dalam memenuhi kebutuhan, dan lain-lain.
b.      Faktor Budaya : Berupa perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
c.    Faktor Biologis : Berupa penyakit menular, keracunan makanan, sumber makanan yang tidak memadai, kekurangan sunber mata air bersih,dan lain-lain.
d.    Faktor Psikologis : Berupa penyakit syaraf, aliran sesat, kepercayaan akan benda atau hal tertentu, dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa masalah sosial yang sering didapati pada masyarakat pedesaan, yaitu:
a.       Pendidikan
Umumnya pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat serta menjadikan masyarakat pedesaan lebih terbuka dan akses terhadap pendidikan.

Umumnya masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan pentingnya pendidikan, Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun atau bertani, ketimbang menyekolahkan mereka. Hasilnya banyak dari masyarakat pedesaan yang buta tulis dan hitung. Manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan sebagai dasar pembebas, yakni membebaskan masyarakat pedesaan dari predikat kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan penindasan. Selain itu, pendidikan yang baik seharusnya berfungsi pula sebagai sarana pemberdayaan individu dan masyarakat desa khususnya guna menghadapi masa depan. Pendidikan difokuskan melalui sekolah, pesantren, kursus-kursus yang didirikan di pedesaan yang masyarakatnya masih belum tahu apa itu ilmu.

b.      Tingginya angka kemiskinan
Dalam upaya percepatan pembangunan di segala bidang masih terdapat beberapa kendala,antara lain masih tingginya angka penduduk miskin, dalam empat tahun terakhir diketahui jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 19,51% dari jumlah penduduk miskin tahun 2001 yaitu sebanyak 164.125 jiwa. Dari penurunan jumlah penduduk miskin tersebut sampai pada tahun 2005  jumlah penduduk miskin masih sebanyak 132.125 jiwa atau 24,28 %.

c.       Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan layanan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kompetensi anak didik. Output layanan pendidikan dengan pendekatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) masih  menunjukkan kondisi yang jauh dari harapan. Indek Pembangunan Manusia komponen pendidikan tahun 2004 menunjukkan angka 6,18 tahun. Namun bila dibandingkandengan IPM tahun 2003 terdapat kenaikan 0,13. Demikian pula segi kesehatan masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian khususnya angka kematian ibu dan anak dan kesakitan malaria masih relatif tingginya.

Cara Mengatasi Masalah Sosial
Berikut adalah contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah sosial dalam masyarakat desa adalah sebagai berikut:
a.       Pemberian kartu askes
Kartu Askes atau kartu asuransi kesehatan diberikan kepada masyarakat desa yang kurang mampu. Kartu Askes sering disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes masyarakat desa yang tergolong kurang mampu dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya yang lebih ringan atau gratis.

b.      Pemberian Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan adanya raskin diharapkan masyarakat desa yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.

c.       Memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Dana BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah di lingkungan desa mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat desa yang bertekat menyakolahkan anaknya untuk masa depan yang lebih baik.

d.      Memberikan Bantuan Modal Usaha
Pemberian bantuan modal usaha diberikan pemerintah kepada masyarakat desa baik yang bekerja sebagai petani, nelayan maupun bagi maasyarakat desa yang mempunyai keinginan untuk mempunyai usaha sendiri baik dibidang tambang maupun yang berkinginan mempunyai ladang sawah sendiri. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat desa.

e.       Membangun Sarana Penunjang Kesehatan Masyarakat Desa
Pembangunan penunjang kesehatan masyarakat desa adalah bantuan berupa puskesmas, pustu, rumah sakit kecil yang ada dilingkungan masyarakat desa untuk menunjang kesehatan masyarakat desa.

f.       Memberikan Pelatihan Kerja

Pelatihan kesejahteraan masyarakat desa adalah bertujuan untuk memberikan himbaun kepada masyarakat desa guna dapat mengolah hasil bumi yang ada dilingkungan sekitar masyarakat desa untuk mengolahnya menjadi lebih baik dan pelatihan kesejahteraan masyarakat desa ini juga bertujuan untuk meberikan pembekalan kepada masyarakat desa agar masyarakat desa tidak hanya bergantung pada lahan yang ada tetapi juga dapat mengusahakannya sehingga dapat menjadi penopang yang baik bagi perekonomian masyarakat desa.

Namun demikian, perlu dipahami bahwa perbaikan masalah sosial yang terjadi pada masyarakat pedesaan membutuhkan waktu yang lama dan bergantung pada keseriusan Pemerintah dalam menerapkan kebijakannya.

Tidak ada komentar untuk " Cara Mengatasi Masalah Sosial pada Masyarakat Desa"