Contoh Materi Sosiologi dan Tugas untuk Diskusi
Adalah hal yang sangat penting pada siswa itu memiliki sikap dan cara pikir yang kritis. Dan salah satu jalannya agar siswa kritis ialah sering-sering melakukan diskusi di kelas dengan topik-topik yang konstektual.
Dalam pembelajaran Sosiologi ada banyak sekali materi yang cocok untuk diadakan diskusi. Berikut adalah beberapa materi Sosiologi kelas dengan topik yang cocok untuk diskusi.
1. Materi: Struktur Sosial
Seseorang yang memiliki tugas sebagai pejabat atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak memiliki tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya, seseorang dapat pula ditempatkan pada posisi yang tinggi. Selain itu, dapat juga karena keahlian dan keterampilan seseorang dalam menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki apa pun.
Bersama kelompok Anda, carilah faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang dapat memperoleh kedudukan yang tinggi pada struktur sosial! Kemudian diskusikan dan uraikan hasilnya dalam bentuk tulisan atau makalah
--
Lakukanlah pengamatan dengan menggunakan metode yang sederhana mengenai tipe struktur sosial yang ada di masyarakat sekitar Anda! Kemudian buatlah laporan sederhana untuk dipresentasikan dan didiskusikan dalam kelas!
--
Pada zaman sekarang ini pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Masalahnya adalah untuk memperoleh pendidikan yang baik diperlukan biaya yang tinggi. Mau masuk perguruan tinggi ternama dan jurusan yang favorit seperti kedokteran dibutuhkan biaya yang mahal. Sehingga dengan sendirinya hanya orang yang memiliki uang banyak yang dapat mencapainya. Kalaupun kita perhatikan kenyataan sehari-hari, hanya anak orang yang kaya yang paling banyak menjadi dokter. Status sosial yang diperolehnya pun pada akhirnya bersifat ganda.
Diskusikan bersama kelompok Anda dalam menyikapi masalah status sosial seperti pada kasus di atas!
--
Bagaimana sistem penerapan peran dan status sosial pada masyarakat Barat yang tidak lain adalah negara-negara yang menganut paham liberal yang begitu menjunjung tinggi kebebasan manusia?Diskusikan bersama kelompok Anda!
2. Materi: Konflik Sosial
Di Timur Tengah, karena alasan-alasan ideologis-politis, Israel menyerang Lebanon dan mendapat perlawanan pasukan Hesbollah dalam perang yang menggunakan persenjataan modern; mulai dari senapan otomatis, tank, hingga ke roket. Perang yang meletus sejak awal Juli lalu itu hingga saat ini diperkirakan telah menelan korban jiwa hampir 1.000 orang tewas, belum termasuk yang luka-luka, serta hancurnya berbagai sarana perkotaan dan permukiman. Sementara itu, di Kwamki, “perang” yang semula terjadi antara dua subetnis – Dani dan Damal, yang kemudian merebak melibatkan berbagai pihak lain menggunakan persenjataan tradisional, yakni busur dan anak panah. “Perang” yang telah memakan korban hingga 10 orang tewas itu pada awalnya dipicu oleh perselisihan internal dalam satu keluarga.
Semua peristiwa itu kemudian dijelaskan dalam konsep yang longgar, seperti “konflik etnis”, tanpa merinci lebih lanjut jenis dan intensitas konflik tersebut. Bahkan, dalam peristiwa saling menyerang dengan senjata tajam antara dua etnis di Jakarta baru-baru ini, beberapa media massa Ibu Kota hanya menyebutnya sebagai “pertikaian antara dua etnis kedaerahan”, tanpa merinci jenis pertikaian dan tanpa menyebut nama kedua etnis tersebut. Pembedaan “etnis” dengan “suku”, dan “konflik” dengan “perang”, dalam kasus-kasus tadi bukan saja memperlihatkan kekacauan logika, melainkan juga bias kultural dalam cara berpikir.
a. Berikanlah tanggapan berkaitan dengan konflik-konflik yang terdapat pada artikel di atas!
b. Carilah dan jelaskan bentuk kekacauan logika dan bias kultural yang terdapat pada artikel di atas!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda, mengapa perubahan sosial dapat menjadi sumber konflik? Kemukakan pula unsurunsur perubahan sosial yang dapat menjadi sumber konflik!
--
Diskusikan dengan teman Anda mengenai contoh dan alasan terjadinya konflik antargenerasi yang ada di daerah tempat tingggal Anda!
--
Bersama kelompok Anda, kemukakanlah salah satu contoh konflik antaretnis yang pernah terjadi di Indonesia beserta faktor-faktor penyebabnya! Adakah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi konflik tersebut?
3. Materi: Mobilitas Sosial
1. Amati keadaan masyarakat di daerah sekitar tempat tinggal Anda!
2. Temukan bentuk mobilitas vertikal yang dapat Anda amati dan tuliskan di buku Anda!
3. Diskusikan dengan teman hasil temuan Anda tersebut!
--
Diskusikan dengan teman Anda bagaimana hubungan antara status sosial dengan kondisi ekonomi!
--
Mengamati saluran mobilitas
1. Amatilah mobilitas sosial yang ada di daerah sekitar tempat tinggal Anda!
2. Tuliskan pada buku tugas Anda jabatan tertentu orang-orang yang ada disekitar Anda dan berikan keterangan pada saluran mobilitasnya sesuai dengan format di bawah ini!
3. Buatlah 15 hasil pengamatan dan masukkan dalam format pengamatan!
4. Diskusikan dengan teman hasil pengamatan Anda tersebut!
--
Pada tanggal 28 Mei 2007 terjadi konƀ ik/kerusuhan yang melibatkan TNI Marinir dan warga sipil di Alas Tlogo, Pasuruan. Kerusuhan tersebut berkaitan dengan kasus sengketa tanah, yang dalam sidang di pengadilan dimenangkan oleh pihak TNI. Dalam kasus tersebut Marinir menyerbu warga Alas Tlogo dengan menembaki mereka secara membabi buta, dan menewaskan 4 orang warga dan sejumlah orang luka-luka. Berikanlah tanggapan Anda mengenai konƀ ik tersebut dan kemukakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konƀ ik tersebut!
4. Materi: Kelompok Sosial dan Masyarakat Multikultural
Tindak kejahatan terhadap anak-anak memang sangat sensitif. Warga dengan mudah bisa terpancing provokasi dan dengan enteng main hakim sendiri tanpa mendengar penjelasan dari orang yang diduga pelaku. Ini dialami seorang pria di Serang, Banten. Laki-laki setengah baya ini babak belur dihajar massa, Senin (19/6). Maksudi yang diduga pelaku sodomi telah dicari selama sepekan terakhir.
Kasus pengeroyokan ini bermula dari kejadian satu pekan silam. Ketika itu Maksudi bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun--sebut saja Dodi-- di Alun-Alun Kota Serang. Pertemuan ini ternyata berlanjut hingga pada hubungan intim sesama lelaki.
Rupanya setelah kejadian itu Dodi melaporkan perbuatan Maksudi kepada orang tuanya. Keluarga Dodi yang marah selanjutnya mencari dan menangkap Maksudi. Mereka kemudian menghajar Maksudi hingga babak belur. Saat Maksudi akan dibawa ke rumah sakit, massa yang mendengar kejadian itu berusaha mengejar Maksudi hingga ke ruang gawat darurat. Kini Maksudi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Serang karena menderita luka parah di bagian kepala.(IAN/Ariel Maranoes)
Berilah tanggapan mengenai peristiwa di atas.
Kemudian susunlah tanggapan Anda tersebut ke dalam sebuah karangan deskriptif!
--
Bersama kelompok Anda amatilah kelompok asosiasi yang ada di daerah tempat tinggal Anda. Kemudian diskusikanlah mengenai corak dan sistem kerjanya!
--
Diskusikan bersama Kelompok Anda mengenai pola kehidupan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Kemudian identi¿ kasikanlah keduanya, apakah termasuk dalam paguyuban atau patembayan!
--
Bersama kelompok Anda, carilah dari berbagai sumber (referensi) mengenai karakteristik sukusuku pedalaman yang terdapat di Kepulauan Riau! Kemudian deskripsikanlah hal tersebut untuk kemudian didiskusikan di dalam kelas!
--
Suku Asmat dan Suku Dani adalah dua suku yang paling terkenal yang terdapat di Papua. Diskusikanlah bersama kelompok Anda mengenai karakteristik dari masing-masing suku tersebut!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai karakteristik orang Sunda! Anda dapat mengamati secara langsung atau mencari referensi melalui buku atau sumber-sumber kepustakaan lainnya!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda, mengapa tingkat dan jenjang pendidikan yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan prestisenya dalam masyarakat?
--
Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai fungsi umum partai politik di Indonesia! Apakah partai-partai di Indonesia sudah menjalankan fungsifungsi tersebut dengan baik?
--
Mengubah Masyarakat Plural Menjadi Multikultural Konsep multikulturalisme adalah mengakui dan melindungi keragaman budaya yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung juga pengertian tentang penyertaan derajat dari kebudayaan yang berbedabeda itu. Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli, mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok.
Bagaimana cara kita mengubah tatanan bangsa Indonesia yang semula mewujudkan diri sebagai suatu masyarakat plural (plural society) menjadi sebuah tatanan masyarakat multikultural (multicultural society). Berdasarkan pengertian kosa katanya, masyarakat plural dan masyarakat multikultural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan ciri budaya yang beragam.
Mengacu pada Furnivall (1948), pada dasarnya masyarakat plural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat yang memiliki ciri-ciri budaya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing unsur relatif hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan antarunsur yang membentuk masyarakat plural tersebut relatif lebih rendah dan terbatas. Hubungan antarunsur yang berbeda itu juga ditandai oleh corak hubungan yang dominatif, dan karenanya juga bersifat diskriminatif. Meski wujud konkritnya masih terlihat samar-samar tatanan masyarakat multikultural yang hendak dituju cenderung mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri yang juga beragam. Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan masyarakat plural ialah adanya interaksi yang aktif di antara unsur-unsurnya melalui proses belajar. Lebih dari itu, kedudukan berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat itu berada dalam posisi yang setara, demi terciptanya keadilan di antara berbagai unsur yang saling berbeda.
Sumber: www.mail-archive.com
Setelah Anda memahami artikel di atas, analisislah hal-hal berikut ini:
1. Perbedaan antara masyarakat multikultural dan plural.
2. Cara menciptakan tatanan masyarakat multikultural Indonesia.
3. Perbedaan pola kehidupan berkelompok dalam masyarakat plural dengan multikultural.
--
Stereotipe yang Membudaya Dalam konteks hubungan antara masyarakat Tionghoa dengan pribumi, salah satu masalah yang sering kali muncul dan bahkan fenomena ini sudah membudaya di tengah masyarakat adalah adanya stereotipe dari masing-masing komunitas yang berbeda tersebut, sehingga hal ini dapat menjadi faktor penghambat terjadinya proses pembauran. Yang lebih ironis lagi, sebab ternyata stereotipe (kesan terhadap suatu etnis, ras atau budaya masyarakat lain) ini sering kali ditemui, baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sepermainan dan diikuti oleh adanya prasangka (perasaan negatif), sehingga terbuka ruang yang lebih luas bagi tumbuhnya bibit disintegrasi antaretnis ataupun ras.
Berdasarkan paragraf di atas analisalah hal-hal berikut;
1. Sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia.
2. Sulitnya proses pembauran antara masyarakat pribumi dengan masyarakat Tionghoa.
3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stereotipe orangorang pribumi terhadap orang-orang Tionghoa.
--
Bersama kelompok Anda kemukakanlah pola-pola ekonomi yang diterapkan oleh suku bangsa di Indonesia, baik suku bangsa yang sudah modern (maju) maupun suku bangsa yang masih ada di pedalaman!
Data dapat Anda peroleh dengan melakuan pengamatan langsung maupun dengan melalui referensi bacaan, baik buku, majalah, surat kabar, ataupun internet
--
Apakah yang Anda ketahui tentang gender dan emansipasi? Bersama kelompok Anda diskusikanlah hal tersebut!
--
Coba Anda sebutkan bentuk-bentuk paternalisme yang pernah terjadi di Indonesia maupun di belahan dunia lain! Diskusikan bersama kelompok Anda!
--
Bersama kelompok Anda, carilah bentuk akulturasi termutakhir yang terjadi di Indonesia saat ini! Jelaskan proses akulturasi tersebut terjadi! Uraikan dalam bentuk tulisan dan presentasikan!
--
Bersama kelompok Anda, carilah melalui sumber pustaka mengenai karakterisitik suku bangsa hasil dari keturunan gelombang pertama (Proto Melayu) dan gelombang kedua (Deutero Melayu)! Diskusikanlah hasilnya dan susunlah dalam bentuk tulisan!
--
“Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa”
Mengawali milenium ketiga bukanlah merupakan hal yang ringan bagi seluruh bangsa setelah mengalami disintegrasi bangsa dan krisis multidimensi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk perbaikan dan penyuluhan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak dari pengalaman yang pahit dan getir dan apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat, disadari perlu upaya yang sungguh-sungguh dalam mengangkat harkat dan martabat segenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang saksama tentang berbagai dimensi kehiduapn masyarakat dan budaya lokal merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
Dalam pembelajaran Sosiologi ada banyak sekali materi yang cocok untuk diadakan diskusi. Berikut adalah beberapa materi Sosiologi kelas dengan topik yang cocok untuk diskusi.
1. Materi: Struktur Sosial
Seseorang yang memiliki tugas sebagai pejabat atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak memiliki tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya, seseorang dapat pula ditempatkan pada posisi yang tinggi. Selain itu, dapat juga karena keahlian dan keterampilan seseorang dalam menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki apa pun.
Bersama kelompok Anda, carilah faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang dapat memperoleh kedudukan yang tinggi pada struktur sosial! Kemudian diskusikan dan uraikan hasilnya dalam bentuk tulisan atau makalah
--
Lakukanlah pengamatan dengan menggunakan metode yang sederhana mengenai tipe struktur sosial yang ada di masyarakat sekitar Anda! Kemudian buatlah laporan sederhana untuk dipresentasikan dan didiskusikan dalam kelas!
--
Pada zaman sekarang ini pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Masalahnya adalah untuk memperoleh pendidikan yang baik diperlukan biaya yang tinggi. Mau masuk perguruan tinggi ternama dan jurusan yang favorit seperti kedokteran dibutuhkan biaya yang mahal. Sehingga dengan sendirinya hanya orang yang memiliki uang banyak yang dapat mencapainya. Kalaupun kita perhatikan kenyataan sehari-hari, hanya anak orang yang kaya yang paling banyak menjadi dokter. Status sosial yang diperolehnya pun pada akhirnya bersifat ganda.
Diskusikan bersama kelompok Anda dalam menyikapi masalah status sosial seperti pada kasus di atas!
--
Bagaimana sistem penerapan peran dan status sosial pada masyarakat Barat yang tidak lain adalah negara-negara yang menganut paham liberal yang begitu menjunjung tinggi kebebasan manusia?Diskusikan bersama kelompok Anda!
2. Materi: Konflik Sosial
Di Timur Tengah, karena alasan-alasan ideologis-politis, Israel menyerang Lebanon dan mendapat perlawanan pasukan Hesbollah dalam perang yang menggunakan persenjataan modern; mulai dari senapan otomatis, tank, hingga ke roket. Perang yang meletus sejak awal Juli lalu itu hingga saat ini diperkirakan telah menelan korban jiwa hampir 1.000 orang tewas, belum termasuk yang luka-luka, serta hancurnya berbagai sarana perkotaan dan permukiman. Sementara itu, di Kwamki, “perang” yang semula terjadi antara dua subetnis – Dani dan Damal, yang kemudian merebak melibatkan berbagai pihak lain menggunakan persenjataan tradisional, yakni busur dan anak panah. “Perang” yang telah memakan korban hingga 10 orang tewas itu pada awalnya dipicu oleh perselisihan internal dalam satu keluarga.
Semua peristiwa itu kemudian dijelaskan dalam konsep yang longgar, seperti “konflik etnis”, tanpa merinci lebih lanjut jenis dan intensitas konflik tersebut. Bahkan, dalam peristiwa saling menyerang dengan senjata tajam antara dua etnis di Jakarta baru-baru ini, beberapa media massa Ibu Kota hanya menyebutnya sebagai “pertikaian antara dua etnis kedaerahan”, tanpa merinci jenis pertikaian dan tanpa menyebut nama kedua etnis tersebut. Pembedaan “etnis” dengan “suku”, dan “konflik” dengan “perang”, dalam kasus-kasus tadi bukan saja memperlihatkan kekacauan logika, melainkan juga bias kultural dalam cara berpikir.
a. Berikanlah tanggapan berkaitan dengan konflik-konflik yang terdapat pada artikel di atas!
b. Carilah dan jelaskan bentuk kekacauan logika dan bias kultural yang terdapat pada artikel di atas!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda, mengapa perubahan sosial dapat menjadi sumber konflik? Kemukakan pula unsurunsur perubahan sosial yang dapat menjadi sumber konflik!
--
Diskusikan dengan teman Anda mengenai contoh dan alasan terjadinya konflik antargenerasi yang ada di daerah tempat tingggal Anda!
--
Bersama kelompok Anda, kemukakanlah salah satu contoh konflik antaretnis yang pernah terjadi di Indonesia beserta faktor-faktor penyebabnya! Adakah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi konflik tersebut?
3. Materi: Mobilitas Sosial
1. Amati keadaan masyarakat di daerah sekitar tempat tinggal Anda!
2. Temukan bentuk mobilitas vertikal yang dapat Anda amati dan tuliskan di buku Anda!
3. Diskusikan dengan teman hasil temuan Anda tersebut!
--
Diskusikan dengan teman Anda bagaimana hubungan antara status sosial dengan kondisi ekonomi!
--
Mengamati saluran mobilitas
1. Amatilah mobilitas sosial yang ada di daerah sekitar tempat tinggal Anda!
2. Tuliskan pada buku tugas Anda jabatan tertentu orang-orang yang ada disekitar Anda dan berikan keterangan pada saluran mobilitasnya sesuai dengan format di bawah ini!
3. Buatlah 15 hasil pengamatan dan masukkan dalam format pengamatan!
4. Diskusikan dengan teman hasil pengamatan Anda tersebut!
--
Pada tanggal 28 Mei 2007 terjadi konƀ ik/kerusuhan yang melibatkan TNI Marinir dan warga sipil di Alas Tlogo, Pasuruan. Kerusuhan tersebut berkaitan dengan kasus sengketa tanah, yang dalam sidang di pengadilan dimenangkan oleh pihak TNI. Dalam kasus tersebut Marinir menyerbu warga Alas Tlogo dengan menembaki mereka secara membabi buta, dan menewaskan 4 orang warga dan sejumlah orang luka-luka. Berikanlah tanggapan Anda mengenai konƀ ik tersebut dan kemukakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konƀ ik tersebut!
4. Materi: Kelompok Sosial dan Masyarakat Multikultural
Tindak kejahatan terhadap anak-anak memang sangat sensitif. Warga dengan mudah bisa terpancing provokasi dan dengan enteng main hakim sendiri tanpa mendengar penjelasan dari orang yang diduga pelaku. Ini dialami seorang pria di Serang, Banten. Laki-laki setengah baya ini babak belur dihajar massa, Senin (19/6). Maksudi yang diduga pelaku sodomi telah dicari selama sepekan terakhir.
Kasus pengeroyokan ini bermula dari kejadian satu pekan silam. Ketika itu Maksudi bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun--sebut saja Dodi-- di Alun-Alun Kota Serang. Pertemuan ini ternyata berlanjut hingga pada hubungan intim sesama lelaki.
Rupanya setelah kejadian itu Dodi melaporkan perbuatan Maksudi kepada orang tuanya. Keluarga Dodi yang marah selanjutnya mencari dan menangkap Maksudi. Mereka kemudian menghajar Maksudi hingga babak belur. Saat Maksudi akan dibawa ke rumah sakit, massa yang mendengar kejadian itu berusaha mengejar Maksudi hingga ke ruang gawat darurat. Kini Maksudi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Serang karena menderita luka parah di bagian kepala.(IAN/Ariel Maranoes)
Berilah tanggapan mengenai peristiwa di atas.
Kemudian susunlah tanggapan Anda tersebut ke dalam sebuah karangan deskriptif!
--
Bersama kelompok Anda amatilah kelompok asosiasi yang ada di daerah tempat tinggal Anda. Kemudian diskusikanlah mengenai corak dan sistem kerjanya!
--
Diskusikan bersama Kelompok Anda mengenai pola kehidupan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Kemudian identi¿ kasikanlah keduanya, apakah termasuk dalam paguyuban atau patembayan!
--
Bersama kelompok Anda, carilah dari berbagai sumber (referensi) mengenai karakteristik sukusuku pedalaman yang terdapat di Kepulauan Riau! Kemudian deskripsikanlah hal tersebut untuk kemudian didiskusikan di dalam kelas!
--
Suku Asmat dan Suku Dani adalah dua suku yang paling terkenal yang terdapat di Papua. Diskusikanlah bersama kelompok Anda mengenai karakteristik dari masing-masing suku tersebut!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai karakteristik orang Sunda! Anda dapat mengamati secara langsung atau mencari referensi melalui buku atau sumber-sumber kepustakaan lainnya!
--
Diskusikan bersama kelompok Anda, mengapa tingkat dan jenjang pendidikan yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan prestisenya dalam masyarakat?
--
Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai fungsi umum partai politik di Indonesia! Apakah partai-partai di Indonesia sudah menjalankan fungsifungsi tersebut dengan baik?
--
Mengubah Masyarakat Plural Menjadi Multikultural Konsep multikulturalisme adalah mengakui dan melindungi keragaman budaya yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung juga pengertian tentang penyertaan derajat dari kebudayaan yang berbedabeda itu. Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli, mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok.
Bagaimana cara kita mengubah tatanan bangsa Indonesia yang semula mewujudkan diri sebagai suatu masyarakat plural (plural society) menjadi sebuah tatanan masyarakat multikultural (multicultural society). Berdasarkan pengertian kosa katanya, masyarakat plural dan masyarakat multikultural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan ciri budaya yang beragam.
Mengacu pada Furnivall (1948), pada dasarnya masyarakat plural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat yang memiliki ciri-ciri budaya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing unsur relatif hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan antarunsur yang membentuk masyarakat plural tersebut relatif lebih rendah dan terbatas. Hubungan antarunsur yang berbeda itu juga ditandai oleh corak hubungan yang dominatif, dan karenanya juga bersifat diskriminatif. Meski wujud konkritnya masih terlihat samar-samar tatanan masyarakat multikultural yang hendak dituju cenderung mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri yang juga beragam. Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan masyarakat plural ialah adanya interaksi yang aktif di antara unsur-unsurnya melalui proses belajar. Lebih dari itu, kedudukan berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat itu berada dalam posisi yang setara, demi terciptanya keadilan di antara berbagai unsur yang saling berbeda.
Sumber: www.mail-archive.com
Setelah Anda memahami artikel di atas, analisislah hal-hal berikut ini:
1. Perbedaan antara masyarakat multikultural dan plural.
2. Cara menciptakan tatanan masyarakat multikultural Indonesia.
3. Perbedaan pola kehidupan berkelompok dalam masyarakat plural dengan multikultural.
--
Stereotipe yang Membudaya Dalam konteks hubungan antara masyarakat Tionghoa dengan pribumi, salah satu masalah yang sering kali muncul dan bahkan fenomena ini sudah membudaya di tengah masyarakat adalah adanya stereotipe dari masing-masing komunitas yang berbeda tersebut, sehingga hal ini dapat menjadi faktor penghambat terjadinya proses pembauran. Yang lebih ironis lagi, sebab ternyata stereotipe (kesan terhadap suatu etnis, ras atau budaya masyarakat lain) ini sering kali ditemui, baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sepermainan dan diikuti oleh adanya prasangka (perasaan negatif), sehingga terbuka ruang yang lebih luas bagi tumbuhnya bibit disintegrasi antaretnis ataupun ras.
Berdasarkan paragraf di atas analisalah hal-hal berikut;
1. Sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia.
2. Sulitnya proses pembauran antara masyarakat pribumi dengan masyarakat Tionghoa.
3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stereotipe orangorang pribumi terhadap orang-orang Tionghoa.
--
Bersama kelompok Anda kemukakanlah pola-pola ekonomi yang diterapkan oleh suku bangsa di Indonesia, baik suku bangsa yang sudah modern (maju) maupun suku bangsa yang masih ada di pedalaman!
Data dapat Anda peroleh dengan melakuan pengamatan langsung maupun dengan melalui referensi bacaan, baik buku, majalah, surat kabar, ataupun internet
--
Apakah yang Anda ketahui tentang gender dan emansipasi? Bersama kelompok Anda diskusikanlah hal tersebut!
--
Coba Anda sebutkan bentuk-bentuk paternalisme yang pernah terjadi di Indonesia maupun di belahan dunia lain! Diskusikan bersama kelompok Anda!
--
Bersama kelompok Anda, carilah bentuk akulturasi termutakhir yang terjadi di Indonesia saat ini! Jelaskan proses akulturasi tersebut terjadi! Uraikan dalam bentuk tulisan dan presentasikan!
--
Bersama kelompok Anda, carilah melalui sumber pustaka mengenai karakterisitik suku bangsa hasil dari keturunan gelombang pertama (Proto Melayu) dan gelombang kedua (Deutero Melayu)! Diskusikanlah hasilnya dan susunlah dalam bentuk tulisan!
--
“Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa”
Mengawali milenium ketiga bukanlah merupakan hal yang ringan bagi seluruh bangsa setelah mengalami disintegrasi bangsa dan krisis multidimensi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk perbaikan dan penyuluhan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak dari pengalaman yang pahit dan getir dan apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat, disadari perlu upaya yang sungguh-sungguh dalam mengangkat harkat dan martabat segenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang saksama tentang berbagai dimensi kehiduapn masyarakat dan budaya lokal merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
Perlu kita sadari bahwa tanpa pemahaman yang mendalam tentang kondisi, potensi, ataupun kendala yang dihadapi berbagai kelompok masyarakat, serta melibatkan partisipasi masyarakat lokal itu sendiri, dikhawatirkan bahwa pola penetapan kebijakan dalam mengatasi berbagai kemelut dan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak akan mengalami perubahan mendasar. Implikasi negatif yang justru dapat membawa kehidupan masyarakat setempat ke jurang kehancuran lebih mendalam, akan kembali terulang.
Berdasarkan paragraf di atas lakukanlah studi pustaka untuk menggali dan menghimpun berbagai informasi dan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak dalam mengenali kebudayaan dan kehidupan masyarakat multikultural Indonesia . Kemudian tulislah kesimpulannya dan presentasikan hasilnya di depan kelas!
Demikianlah beberapa materi Sosiologi dan topik yang relevan untuk diadakan diskusi di kelas. Tentunya Anda (khususnya guru) dapat memodifikasinya sesuai dengan selera dan konteksnya masing-masing. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Contoh Materi Sosiologi dan Tugas untuk Diskusi"
Posting Komentar